Autobiografi seorang Ain Ruagile
oleh : Ainur Rohmah Haryono
Menceritakan kisah diri sendiri mulai dari sejak lahir hingga saat ini oleh
kita sendiri (autobiografi) bagi sebagian orang
mungkin lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan membuat sebuah
cerita pendek yang beralur. Tapi bagi saya, ini merupakan pengalaman pertama
dimana saya harus melakukan hal tersebut. Dan tanpa embel-embel pembukaan, kita
langsung saja ke TKP.
Pada tahun 1994, tanggal 8 April di sebuah rumah sederhana yang berada di pelosok
kab.demak, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Bayi tersebut diberi nama AINUR ROHMAH, dan itulah saya, sang penulis.(^_^) Saya adalah putri dari pasangan Haryono
dan Afifah. Ayah saya seorang petani,sedangkan ibu saya adalah seorang penjahit
dan guru madrasah di desaku .Saya merupakan anak ke lima dari lima
bersaudara.semua kakak-kakak sudah berumah tangga,tinggal saya dan kakak ke-4
saya yang masih menjadi tanggungan orang tua,
Keluarga kami bisa di katakan sebagai keluarga yang sangat agamis,bukan
hanya sekedar ta’at dalam hal tuntunan agama,tapi keluarga kami kesemuanya
adalah alumni pondok pesantren mulai dari bapak ibu sampai aku anak yang
terkecil pernah merasakan disiplin & kerasnya kehidupan di “penjara suci” .
Saya mulai masuk ke dalam dunia pendidikan formal ketika berumur 5 tahun. Waktu itu saya di masukan ke sebuah Taman Kanak-kanak (TK) tepatnya
TK Tunas Harapan yang tak jauh dari rumah. 2 tahun saya jalani
hari-hari bersama teman saya di TK tersebut. Dan setelah itu, jenjang
pendidikan saya lanjutkan pada sebuah Sekolah Dasar Negeri, SDN karang sari 4. Yang saya ingat, waktu saya masih tingkat
SD, saya adalah seorang anak yang sangat jail,dan sering berkelahi dengan teman laki-laki
saya waktu itu. Akan tetapi kejailan dan kenakalan saya dibarengi oleh prestasi yang lumayan membanggakan. Alhamdulillah dari
kelas 1 sampai kelas 6 ranking saya selalu masuk lima besar mesti tak pernah
sekalipun menempati ranking satu tapi setidaknya saya pernah mewakili sekolah
mengikuti berbagai perlombaan .
Sekitar tahun 2006, saya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,pilihanku
pun tertuju ke desa Kajen kec.Margoyoso, yaitu sebuah desa nan damai yang terletak
di pinggiran kab.Pati,di desa ini aku masuk ke lembaga pesantren yaitu
Perguruan Islam Mathali’ul Falah(PIM),selain mengajarkan berbagai pelajaran
Agama & kitab kuning klasikal, di sini juga terdapat berbagai jenjang
pendidikan, mulai Ibtida’iyah,Diniyah,Tsanawiyah hingga Aliyah bahkan telah ada
juga Sekolah Tinggi-nya ya kalo di luar sana semacam perkuliahan lah .
AWAL YANG SULIT
Di sekolahku aku tidak langsung masuk 1 tsanawiyah,justru aku mengulang
satu tahun di kelas 2 Diniyah Ula untuk perbekalan di kelas tsanawiyah
nanti,ini semua karena pengetahuan tentang ilmu agamaku masih kurang,aku perlu
belajar lebih giat lagi untuk mengejar ketinggalan,mungkin di MI sudah
dimasukkan pelajaran agama yang lumayan banyak tapi dulu aku 6 tahun di SD,
sangat sedikit pengetahuan agamanya.
Teng..teng..teng...teng...suara nyaring dari bandulan besi tua itu memecah keheningan malam, sebagai anak terakhir di rumah aku terbiasa hidup manja dan menggantungkan pada orang tuaku,bahkan 1 kakak perempuan dan 3 kakak laki-lakiku pun jarang berlaku kasar padaku, memang pernah tapi hanya ketika kenakalanku membuat naik darah mereka, dan kini aku jauh dari keluarga, di Pondok Pesantren Putri Al-Badi’iyyah(PESILBA) disinilah aku dilatih mandiri,tentang bagaimana bertanggung jawab dan disiplin peraturan , ohh ya Allah .. betapa sulitnya melakukan ini semua,kala itu santri pesantren sekitar 200-an santriwati dan aku salah satu yang paling aktif melanggar peraturan,mulai dari jamaah,hafalan,dsb.
Teng..teng..teng...teng...suara nyaring dari bandulan besi tua itu memecah keheningan malam, sebagai anak terakhir di rumah aku terbiasa hidup manja dan menggantungkan pada orang tuaku,bahkan 1 kakak perempuan dan 3 kakak laki-lakiku pun jarang berlaku kasar padaku, memang pernah tapi hanya ketika kenakalanku membuat naik darah mereka, dan kini aku jauh dari keluarga, di Pondok Pesantren Putri Al-Badi’iyyah(PESILBA) disinilah aku dilatih mandiri,tentang bagaimana bertanggung jawab dan disiplin peraturan , ohh ya Allah .. betapa sulitnya melakukan ini semua,kala itu santri pesantren sekitar 200-an santriwati dan aku salah satu yang paling aktif melanggar peraturan,mulai dari jamaah,hafalan,dsb.
KEGAGALAN BUKAN KARENA AKU SAKIT
Pada
akhirnya aku berhasil melewati kelas diniyah-ku,dan kelas tsanawiyahpun aku
hampiri dengan bahagia,seingatku dulu aku adalah anak yang ceria,semangat dan
pantang menyerah, tapi mungkinkah semua itu berubah karena suatu masa ketika
hampir setiap bulan aku sakit,absen sekolah tak terhitung,pulang ke rumah untuk
rawat jalan,dll.
Aku
mulai kehilangan motivasiku yang dulu,aku di tahun 2007 tidak lagi berjuang
menghafalkan kitab,aku menjadi malas,dan berubah menjadi bermasalah.hingga
kegagalan memberiku pelajaran berarti.aku gagal naik kelas 2 tsanawiyah dan
terpaksa mengulang lagi d kelas yang sama.
AWAL MENCARI
JATI DIRI
Mungkin aku mulai lelah dan berputus asa,sahabat-sahabatku di PESILBA terpaksa aku tinggalkan, kami yang selalu bersama dalam suka dan duka kini harus berjauhan. Ula,Nafi’,Fitri,Camel merekalah sahabat terbaikku sepanjang masa . Aku berpindah pondok pesantren yang lebih kecil dari PESILBA,tetap di desa Kajen, jika Pesilba berada di kajen barat maka pesantrenku yang sekarang ada di kajen timur.Pondok Pesantren Tarbiyatul Anam (PPTA). ya itulah tempatku mengaji yang baru .
Kala itu tahun 2008 santri PPTA sekitar 35 santriwati,jumlah yang sedikit bukan ?? tapi inilah syahdunya,kami menjadi lebih dekat dengan pengasuh,Ustadz Shofwan & Ustadzah Masadah,kalian tau ? Ibu Masadah adalah wali kelasku di kelas 2 Diniyah Ula, beliau sungguh sangat berjasa dalam langkah awalku,jazakillah khoirul jaza’ ..
Kelas 2
dan 3 Tsanawiyah sukses kulalui tanpa mengulang,meski sebenarnya yah
miris-miris begitulah,kawan .. hehehe(^_^) maka pada tahun 2011 aku masuk pada
tingkat aliyah,alhamdulillah …
Aku berusaha menjadi anak yang pemberani,aku
belajar berorganisasi dengan baik dan professional,aku harus bisa seperti
mereka !! aku bertekad bahwa aku tidak akan pernah menyerah,semangat semangat
dan semangatt !!
Tapi
taukah kau,kawan ?? jujur,aku merasa tak memiliki bakat apa-apa,aku hanya
berusaha dan berusaha pantang menyerah,aku pernah merasakan gagal,pernah
menghadapi masalah yang berat entah itu tentang keluarga,persahabatan,dan lain
sebagianya . Aku ciptakan dalam diriku sendiri sebuah harapan , cita-cita &
impian harus diwujudkan,diraih ,dan menjadi kebanggaan pada diri sendiri ketika
suatu saat nanti semua hal yang terindah itu ada di depan mata kita.ohh
indahnya ..
TENTANG
APA YANG AKU HADAPI TAHUN INI
Tahun
2013-2014 ini adalah tahun terakhirku di PIM,betapa
madrasahku,masyayikh,asatidz,dan sahabat2ku semua adalah keramat bagiku.
Amazing !! itulah yang selalu ku rasakan . hampir 8 tahun aku mencari ilmu dan
kini di kelas terakhirku rintangan yang lebih besar dari tahun-tahun laluku
akan ku hadapi,mulai kuhadapi,dan akan telah kuhadapi,
do’a,optimisme,semangat,harapan,dan restu ibuku adalah bekalku menghadapi ini
semua.
Kawan,
di madrasahku tidak ada ujian negara, tapi lebih dari itu . kami harus belajar
lebih giat dengan tugas-tugas yang menumpuk, menulis karya tulis berbahasa
arab,mengahadapi testing membaca kitab,testing membaca alqu’an,dan tentu saja
pelajaran-pelajaran yang akan diujikan tak bisa d remehkan. untuk itu,doakan
aku ya .. (^_^)
Oh ya,ini aku sedang proses menulis karya tulis loh .. judul yang aku ambil adalah “ahammiyah atsiqoh bi nafsi/pentingnya percaya diri” harapan saya banyak, dan salah satunya semoga bermanfaat untuk bersama. aaminn ..
Dan
sekian dari saya yaa .. tersenyum dan bahagialah ^^











tetep semungut y mbk, berjuang bersama2, semoga thun ni dpt barokah yberlipat ganda
BalasHapusoke , trimakasih yaa ..
BalasHapussama2 berjuang dan keep spirit !!
aaminn amiiinn ^^